ANALISIS SEMIOTIK PADA PESTA WACANA PERKAWINAN ADAT KARO LANGKAT
DOI:
https://doi.org/10.37755/jsbi.v15i2.52Abstract
Upacara perkawinan Adat Karo adalah Upacara adat yang dihadiri oleh kerabat pihak kedua mempelai pengantin dan kerabat yang mempunyai kedudukan sebagai Anak beru, Senina, dan Kalimbubu (Rakut Sitelu). Upacara Adat dalam ngembah belo selambar biasanya didahului oleh makan bersama kemudian dilanjutkan dengan acara Runggu (Musyawarah) untuk menentukan berjalannya pesta peradatan pada hari H pesta perkawinan. Kesantunan berbahasa yang digunakan oleh pihak Kalimbubu (Pemberi Dara) dengan senina (Semarga) dan Anak Beru (Penerima Dara) mempunyai perbedaan kedudukan dalam posisi menjalankan adat pada pesta perkawinan. Penelitian ini membahas tentang makna semiotik pada wacana perkawinan adat Karo Langkat, Mulai dari pelaksanaan Ngembah Belo selambar (meminang perempuan Karo), Nganting Manuk, Pesta adat dan acara ngobah tutur atau yang dikenal dengan Mukul.Semua makna yang dipakai dan yang digunakan mempunyai makna tertentu dalam proses menjalankan adat. Dimana perlengkapan yang digunakan ose kedua belah pengantin dan keduah pihak orang tua pengantin, Luah (kado) dari singalo bere bere(Paman) berupa Penjayon (alat alat rumah tangga) tikar dan bantal, lampu telpok , beras priuk, ayam, telur ayam, kuali, piring , gelas, dan cerek.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dimana akan dibuat deskripsi yang sistematis dan akurat mengenai data yang diteliti. Metode deskriptif dipilih karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menggambarkan makna makna yang terdapat pada perlengkapan wacana perkawinan adat Karo . Makna yang terdapat dalam wacana perlengkapan Perkawinan adat Karo langkat dikaji secara semiotik menentukan bagaimana kedudukan seseorang tersebut pada saat proses berjalan adat. Apakah ia duduk diposisi, anak beru, Kalimbubu, sembuyak/senina atau teman meriahReferences
Abdul Chaer , 2007, Linguistik Umum . Jakarta: Rineka Cipta
Abdul Chaer, 2009 (dalam Brown 1976) , Psikolinguistik Kajian Teorik. Jakarta: Rineka Cipta
Abdul Chaer, 2010, Kesantunan Berbahasa.Jakarta Rineka Cipta
Abdul Chaer, 2010, Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta
Arimi, Silal, 2008, Sosiolinguistik. Jakarta: Gramedia
Brown,Gillian&GeorgeYule.1996.AnalisisWacana.Terjemahan. I.soetikno,Jakarta:Gramedia.
Bungin,Burhan.2008. Metode Penelitian Kualitatif.Jakarta:Preda Media.
Danang, 2010, Jurnal Nilai dan Budaya.Semarang : UNDIP
Darwin Primsa, 1985, Sejarah dan Budaya Karo. Bandung :Yrama
Eco,Umbreto.2009. Teori Semiotika,Signifikasi Komunikasi.Teori Kode.Serta Teori Produksi Tanda. Terjemahan Inyiak Yogyakarta:Kreasi Wacana.
Franz, Magnis, 2001, Pragmatik Kesantunan Inperatif Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga
Ginting. E. P, 1996, Adat Perjabun Ibas Masyarakat Karo; Kinata Berita Simeriah Ibas Perjabun Kalak Karo. KabanJahe: Abdi Karya
Ginting. Ukur, 2013, Adat Karo Sirulo. Medan
Ginting. Sri Ulina, 2014, Tesis : Jenis-Jenis Kesantunan Berbahasa Dalam Tindak Tutur Perkawinan Adat Karo di Desa Purwobinangun Kec.sei.Bingai Kabupaten Langkat.Medan.Program Pacasarjana (S2) Pend.Bahasa Indonesia.UMN Al-Wasliyah.
Harahap. Rosmawati. (2014) Jurnal Tifa. Sabai Nan Aluih dan Biola Na Mabugang: Analisis Bentuk dan Nilai. Medan : UMN AL- WASLIYAH.
Hoed, H. Benny. 2008. Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: UI
Kress,Hodge & Robert Gunter.1991.Social Semiotics.Cambridge: Polity Pressry.
Leech,Geoffery.1983. Prinsif-Prinsif Pragmatik.Penerjemah.Oka.Jakarta.UI.
Lexy. J. Moleong, 2011, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Muhammad Asrori, 2009. Psikologi pembelajaran. Bandung: Wacana Prima
Mukti U. S. 1997, Pragmatik. Jakarta: Universitas Terbuka
Nababan, 2004. Sosiolinguistik; Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia
Nana syaodih, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PPS UPI
Palmer,Richard E. 2003. Hermeneutika; Teori Baru mengenal interprestasi.Terjemahan.Musnur Herry.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Perwodarminta, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Rahardi, 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Salam, H. Burhanuddin. 2006. Etika Sosial; Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Santoso,Riadi.2003.Semiotika Sosial.Pandangan Terhadap Bahasa.Surabaya :JP PRESS
Saragih, Amrin. 2006. Bahasa Dalam Konteks Sosial
Sibarani,Robert.2004.Antropolingustik.Medan Poda.
Schiffin,Deborah.2007. Ancangan Kajian Wacana.Terjemahan.Unang.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Sitepu. A. G, Dkk ,2002. Pilar Budaya Karo. KabanJahe: Abdi Karya
Sitepu,Sempa. 1996. Pilar Budaya Karo.Medan: Bali
Sinulingga.Jekmen.2004.Wacana Erdemubayu Batak Karo: Kajian Semiotika Soaial. Denpasar:Program Magister (S2) Linguistik Unud.
Sugiyono, 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Surakaman,Winarno, 2004. Teknik Penulisan Ilmiah Dasar dan Metode Teknik. Bandung: Tarsito
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Tarigan, Sarjani. 2009. Lentera Kehidupan Orang Karo Dalam Berbudaya. Medan: SI BNB-BABKI, BABKI
Tarigan, Sarjani. 2008. Dinamika Orang Karo, Budaya Dan Modernisme. Medan: SI BNB-BABKI, ERGAJI
Tarigan, Sarjani. 2011. Kepercayaan Orang Karo. Medan: SI BNB Press
Wijana. Dewa Putu, 1996. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset
Wina, Sanjaya. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan. Jakarta: Kencara